Sembari mengenang jasa mister Rudolf, OTOMOTIF mengumpulkan empat mobil SUV bermesin diesel untuk rendezvous (baca: kumpul-kumpul) ke habitat aslinya.
Sudah barang tentu bukan di Ibukota. Keempat mobil jangkung ini kami ajak meluncur menuju rute berliku menuju Kawah Kereta Api atau Kawah Manuk di sekitar PLTU Kamojang, sisi selatan Bandung, Jawa Barat.
Perjalanan menyusuri tol dan keluar pintu Buah Batu menuju Majalaya yang bergelombang jelas makanan empuk buat ban besar SUV. Trek menanjak menuju kawah pun cukup curam dan cocok buat mengekstrak daya dan torsi raksasa dari mesin dieselnya.
Sedikit kemampuan off-road terpapar gamblang saat kemudi diarahkan ke perkebunan teh Lembang, Bandung. Cocok buat menghabiskan dinginnya sore setelah hujan. Bagaimana hasil pertemuan keempat SUV diesel ini? Yuk, gas pol di halaman berikut!
Performa
Dari keempat SUV diesel ini, ada dua kontestan yang cukup mencolok, yaitu Mitsubishi Pajero Sport Dakar dan New Chevrolet Captiva, sementara yang lainnya, tampil dengan spesifikasi yang tak berbeda di sektor mesinnya. Dari semua itu, ada 3 pengguna VGT (Variable Geometry Turbo), sementara Toyota Fortuner belum mengaplikasi di mesin D-4D-nya.
Penggunaan VGT pada Pajero Sport Dakar, seolah menjadi senjata baru untuk melawan New Captiva yang dulu sempat tak terkejar. Namun ternyata mesin baru New Captiva yang masih berkapasitas sama dengan pendahulunya (2.000 cc) kali ini belum mengungguli performa Pajero Sport. Meski soal handling New Captiva paling unggul di antara semuanya.
Bermodal ban besar dan tebal, semua SUV diesel rata-rata punya kenyamanan prima. Ayunan suspensi paling lembut dirasakan pada Everest. Buat melibas jalan bergelombang sepanjang tol Cipularang atau melintas ruas luar kota menuju Majalaya sampai jalan rusak dan berbatu menuju PLTU Kamojang pun mampu diredam dengan baik.
Pajero Sport Dakar dengan handling lebih prima ternyata mampu memadukan dengan kenyamanan bantingan. Meski pelek lebih besar, ban yang dipakai juga lebih tebal, mampu meredam permukaan jalan dengan baik.
Sedangkan Grand New Fortuner punya karakter lembut ketika pelan, namun rada limbung di kecepatan tinggi. Membuat goyangan bodi lebih besar. Sedangkan Captiva dengan handling yang mantap punya karakter suspensi lebih keras dari yang lain.
Ingin berkendara santai atau merasakan sensasi transmisi otomatis 5 percepatan dengan sentuhan jari tangan? Semua bisa didapat dari fitur transmisi Mitsubishi Pajero Sport Dakar yang sudah aplikasi paddle shift di belakang setir.
Sementara MID menyediakan informasi seputar mesin tersedia di Pajero Sport Dakar, New Captiva dan Grand New Fortuner. Namun Pajero Sport Dakar yang menyediakan washer pada lampu depan dan sunroof.
Sementara head unit monitor ada di Grand New Fortuner dan Everest. Namun semua bisa memainkan koleksi MP3 favorit.
Konsumsi bahan bakar untuk dalam kota di antara semua SUV diesel ini relatif tak terpaut jauh. Meski terlihat paling sedikit meminum solar adalah Pajero Sport Dakar, sementara yang lainnya tak terpaut jauh dengan yang lainnya di kisaran 9-10 km/liter. Sementara di rute luar kota pun demikian, New Captiva bisa meraih 12 km/liter, sementara yang lainnya berada dikisaran 10-11 km/liter. Namun, ketika menggunakan parameter sama, yaitu kecepatan konstan 100 km/jam, tampak Everest menonjol dengan 15,3 km/liter, sementara yang lainnya berada di kisaran 13-14 km/liter. Sedangkan Fortuner pada 12 km/liter. Tampak VGT cukup signifikan menghemat bahan bakar selain meningkatkan performa.
Akomodasi
Ukuran bagasi rupanya cukup bervariasi. Dengan jok belakang terpasang, Pajero Sport Dakar sedikit lebih lega urusan panjang dan lebar ruang. Pun demikian ketika dilipat. Soalnya Everest terhalang jok yang melipat ke depan, bukan rata lantai.Hanya saja Everest punya plafon lebih tinggi dari semuanya.
Bagasi Grand New Fortuner memang paling lebar, namun terhalang jok yang dilipat ke atas. Sedangkan New Captiva mempunyai bagasi tergolong imut. Meski kursi dilipat rata lantai pun tak selega yang lain.
Tempat penyimpanan barang, ruang kepala dan kaki, rata-rata sama. Sayangnya, khusus penumpang belakang, bisa berbeda pengalamannya. Everest menawarkan leg room paling lega, diikuti Pajero Sport Dakar, Grand New Fortuner dan New Captiva terakhir.
Desain eksterior punya peran sangat penting untuk mengubah imej lama. Ubahan cukup signifikan terjadi pada wajah lawas New Captiva dan Grand New Fortuner.
Wajah lama Captiva diesel yang dimodali model gril sempit di ujung bonnet, kini desainnya berubah dengan penampilan baru yang terkesan lebih gagah. Desain gril dibikin lebih lebar di antara head lamp dan menyatu pada bemper depan.
Sementara New Fortuner versi TRD Sportivo, tampilannya lebih mewah dengan atribut body kit yang merupakan aksesori genuine Toyota itu. Kesan elegan ditunjukkan dari detail eksterior seperti lampu belakang yang menganut model 3D, garnish belakang dengan tulisan Fortuner model timbul serta bemper belakang yang ditambahkan reflektor.
Untuk eksterior Pajero Sport Dakar memang tak banyak berubah, hanya ditambahkan sunroof sebagai pembeda dari versi Exceed. Sedangkan Everest hanya dipermanis dengan gril model krom, agar tampilannya terkesan lebih fresh dari versi terdahulu.
Persaingan harga di kelas SUV diesel kali ini dimenangkan oleh New Captiva 2.0L A/T Diesel FL-FWD MY11, dengan banderol OTR (On The Road) paling terjangkau di antara ketiga rivalnya, yaitu Rp 361 juta. Posisi kedua diisi Everest 2.5L TDCI 4x2 A/T XLT Ltd, dengan harga OTR Rp 368 juta, diikuti Grand New Fortuner G 2.5 A/T TRD Sportivo Diesel di peringkat tiga seharga OTR Rp 411,9 juta.
Sedangkan Pajero Sport Dakar 2WD Diesel 2.5L A/T, dilabeli paling tinggi di antara tiga rival lainnya, yaitu OTR Rp 439 juta. Itu sebabnya varian andalan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), diposisikan di peringkat paling buncit untuk urusan value for money.
Menilik banderol New Captiva, dapat dijadikan acuan oleh calon pembeli SUV diesel yang selain mementingkan fitur juga mengutamakan harga beli yang lebih terjangkau. Meski begitu, dealer resmi Ford juga memberi iming-iming diskon terbilang fantastis, sekitar Rp 35 juta untuk varian Everest dengan tahun produksi 2011. Agaknya posisi New Captiva akan terus dibayangi Everest, sebagai rival terkuat untuk urusan harga baru di mata konsumen SUV diesel Tanah Air.•
Kemajuan teknologi, terutama pada dapur pacu diesel bisa dirasakan sempurna pada semua SUV ini. Diesel yang dulu dikenal loyo, kini berlimpah tenaga dan torsi. Apalagi rata-rata sudah menggunakan turbo dengan fitur variable geometry, kecuali Grand New Fortuner.
Untuk itu, Pajero Sport Dakar menunjukkan giginya pada urusan performa. Namun keiritan bahan bakar rupanya ditampilkan Everest. SUV ini sekaligus memberikan kelegaan kabin dan kenyamanan karena memang dimensinya paling besar dan bantingan suspensi empuk. Sedangkan tampilan segar ditawarkan New Captiva dan Grand New Fortuner. Nah, tinggal menakar banderolnya yang terpaut cukup jauh, karena New Captiva dan Everest cukup menggiurkan dengan harga relatif ‘miring’.
(mobil.otomotifnet.com)
Komentar
Posting Komentar